Tokoh adat di Papua, suku Besar Keerom, Herman Yoku mengatakan, sampai saat ini Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak (RHP) sampai saat ini belum tembus ke Port Moresby, Ibu kota Papua Nugini. RHP diklaim masih berada dan bersembunyi di Kampung Muara Kong kong, Provinsi Vanimo. Ia meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta gerak cepat menangkap yang kabur ke Papua Nugini (PNG).
Ricky Ham Pagawak melarikan diri ke PNG lewat jalur tak resmi, usai ditetapkan tersangka kasus suap dan gratidikasi oleh KPK. RHP kabur pada Kamis 14 Juli 2022, sesaat berada di Pasar Skouw yang menjadi perbatasan Kota Jayapura dengan PapuaNugini(PNG). KPK pun mengeluarkan status buron atau DPO terhadap BupatiMamberamoTengah tersebut.
RHP belum bisa keluar dari kampung tersebut karena sejak melarikan diri dari Papua ke PNG, ditolak oleh masyarakat yang ada di Kampung Waromo. "Kemarin dia sempat ribut dengan mereka di sana maka itu dia tinggal dengan di pergi ke Kampung Muara kongkong dan bersembunyi di sana," ungkapnya. Herman juga mengatakan, selama di Kampung Muara Kongkong, RickyHamPagawak juga sering melakukan aktivitas belanja ke Vanimo.
Herman Yoku mendesak KPK segera mengerahkan International Criminal Police Organization (Interpol) DPO kasus korupsi tersebut. "Kasus RHP ini semakin redup, maka itu saya meminta kasus ini jangan ditenggelamkan dan KPK harus kerahkan Interpol untuk menangkap dan mendeportasi yang bersangkutan," ujarnya. Herman berujar, negara harus mengambil tindakan serius dalam menangani koruptor yang kabur ke luar negeri.
"Saya sudah pernah tawarkan diri untuk membantu KPK terkait informasi informasi tentang RHP di PNG. Saya sampaikan siap untuk membantu, karena takutnya secara diam diam RHP ini bisa masuk kembali ke Papua," pungkasnya. Sebelumnya, dikabarkan RickyHamPagawak (RHP) melarikan diri ke PNG sejak 29 Juli 2022.
Dia melarikan diri karena telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK dalam kasus suap dan gratifikasi saat menjabat sebagai BupatiMamberamoTengah (Mamteng), Papua. (*)