Paul Pogba akhirnya mendapat kembali nomor 10 di klub Juventus. Nomor 10 itu adalah nomor yang pernah dipakainya di Juventus pada musim 2015/16. Nomor 10 pernah dipakai Paul Pogba sebelum dia bergabung dengan Manchester United selama enam tahun untuk memakai jersey nomor 6.
Paul Pogba bergabung dengan Bianconeri secara gratis untuk kedua kalinya setelah berpisah dengan MU. Pemilik sah medali juara Piala Dunia 2018 itu diikat dengan kontrak berdurasi empat tahun, atau sampai 2026. Dia memakai nomor 10 mewarisi Paulo Dybala yang hengkang, dan masih tanpa klub.
Gelandang Prancis ini bertekad mengulang sukses di periode pertamanya dengan Juventus saat memenangi empat ccudetto dan dua Coppa Italia. Sekaligus juga memupus reputasinya yang meredup selama empat tahun bersama United. "Aku mengambil nomor yang kutinggalkan kepada seorang teman seperti Paulo, dan aku sangat gembira bisa mendapatkannya lagi". "Aku mengatakan kepada fans bahwa aku kembali ke rumah dan aku gembira. Sekarang waktunya! Aku akan lebih bahagia lagi ketika kita juga membawa pulang Scudetto," kata Pogba bertekad.
Paul Pogba telah resmi kembali berbaju Juventus setelah meninggalkan Manchester United. Paul Pogba diprediksi bakal kembali bersinar di klub Juventus. Di Manchester United, Paul Pogba merasa tidak klop karena sering ditempatkan di posisi yang bukan favoritnya.
Paul Pogba telah kembali ke sarangnya. Di Juventus inilah, gelandang asal Prancis ini dulu pernah berjaya. Paul Pogba pernah membawa timnya juara Serie A empat kali, mengantarkan tiga trofi domestik, dan meloloskan Bianconeri ke final Liga Champions.
Bahwa Pogba mencapai karier terbaiknya di Juventus, dan bukan di Manchester United telah menjelaskan dengan gamblang apa yang terjadi pada dirinya selama enam tahun terakhir bersama Setan Merah. Mengapa, dan kenapa pemain berusia 29 tahun yang direkrut senilai 89,5 juta pound (Rp 1,5 triliun) pada tahun 2016 lalu ini gagal bersinar di Old Trafford, telah banyak dibahas. Tapi bisa jadi, seperti dikutip dari Thesportsman, selama empat tahun mendatang di Turin, pertanyaan itu benar benar akan dilupakan. Kembali ke klub di mana ia menjadi superstar sejati, di bawah manajer yang sama yang mengemudikan Bianconeri ke final Liga Champions 2015 dan 2017, kemampuan Pogba akan dimanfaatkan secara optimal.
Dan, di atas kertas, harusnya memberikan hasil yang gemilang, setidaknya seperti masa silam. Saat dia mengenakan jersey merah United, minimnya kesempatan bermain di tim utama makin meyakinkan Pogba bahwa masa depanya memang ada di Italia barat laut, di Turin, bukannya di Inggris barat laut, di Manchester. Bagaimana Pogba tak kecewa. Kembali ke 2011, sejumlah pemain utama disanksi lantaran berpesta tanpa izin selama Natal.
Alih alih dirinya yang didorong jadi gelandang utama, justru saat itu Park Ji sung, dan bek kanan Rafael yang dimasukkan jadi pemain utama. Empat tahun di Old Trafford, bermain sebanyak 226 laga. Itu pun bukan di posisi favoritnya. Di era Ole Gunnar Solskjaer, Pog jarang bermain bermain di posisi lini tengah yang memungkinkan dia untuk mengeksploitasi celah di antara lini pertahanan lawan.
Padahal, justru di posisi itulah potensinya bisa optimal. Saat di Juventus, dia dibebaskan untuk hilir mudik dengan atau tanpa bola. Dan Pogba sangat terbantu kerja keras Arturo Vidal, serta kecerdasan Andre Pirlo di sekelilingnya.
Dalam situasi seperti itu, Pogba masuk dengan sempurna, sesuatu yang tidak pernah bisa dia dapatkan saat di Old Trafford. Di United, Pogba beroperasi di lini tengah bersama Michael Carrick, atau Nemanja Vidic dengan lebih sering digunakan di sayap kiri daripada di posisi tengah yang lebih alami seperti di Juventus. Di bawah Massimiliano Allegri sekarang, Pogba seharusnya mendapatkan peluang yang jauh lebih besar untuk bersinar.
Meski, tentu saja, tidak ada lagi Vidal dan Pirlo di sampingnya saat ini. Tapi bahkan setelah pasangan itu pergi pada tahun 2015, Pogba kembali menjadi juara bersama Juventus pada musim berikutnya. Dia menikmati kemewahan yang sama di posisinya, seperti yang dia nikmati dalam tiga musim sebelumnya.
Pogba kembali ke Turin dengan usia yang enam tahun lebih tua. Tetapi bisa diartikan juga dengan enam tahun lebih berpengalaman. Pada usia 29, masih ada beberapa tahun puncak, alias golden age yang tersisa dalam karier Paul Pogba. Dan dia juga akan sangat terbantu lantaran di Bianconeri saat ini bercokol juga beberapa pemain kelas dunia.
Ada juga Angel di Maria, pemain lain yang telah menemukan kesuksesan di mana pun dia berada selain di Manchester United. Federico Chiesa telah menjadi kesepakatan permanen, dan Dusan Vlahovic memiliki enam bulan pertama yang produktif bersama Bianconeri yang bersiap melakoni musim penuh pertama bersama klub. Tak ada alasan karenanya untuk meminggirkan Juventus dalam perburuan gelar juara Serie A musim ini.
Skuad asuhan Allegri ini sangat pantas masuk dalam kandidat juara bersama Inter Milan, dan sang juara AC Milan. Tak ada alasan juga untuk meragukan kapabilitas Pogba. Dan jika, sang gelandang bisa mengantar laju Juventus meraih scudetto, maka masa empat tahun di United lalu akan kembali dikenang.
Dikenang sebagai momen di mana sebuah klub menyia nyiakan talenta hebat seorang pemain. Tempat Terbaik #10 Paul Pogba 29 tahun 191 cm Gelandang sentral Prancis Juventus Bergabung: 11 Juli 2022 Habis kontrak: 30 Juni 2026
Stats di Juventus 2012 2016 177 main 34 gol 40 assists 26 kartu kuning 1 kartu merah 13978 Trofi Juara Serie A: 2012–13, 2013–14, 2014–15, 2015–16 Coppa Italia: 2014–15, 2015–16 Supercoppa Italiana: 2013, 2015 Stats di Man United 2016 2022 232 main 39 gol 51 assists 41 kartu kuning 2 kartu merah 17621 menit
Trofi Juara UEFA Europa League: 2016–17 EFL Cup: 2016–17 Posisi Bermain Manchester United 2021/22 Posisi Main Gol Assists Nilai MC (Midfielder Centre) 9 1 0 7.34 DMC (Defensive Midfielde) 8 1 3 7.1 AML (Attacking Midfielder Left) 5 0 5 7.67 Sub (Substitute) 5 0 1 6.31 AMC (Attacking Midfielder Centre) 3 0 1 6.35 Kekuatan Duel udara Umpan terobosan Dribbling Akurasi Umpan
Kelemahan Umpan silang Penyelesaian akhir Konsentrasi